PROPOSAL
PENELITIAN (TUGAS METODOLOGI PENELITIAN)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era
globalisasi perkembangan ekonomi sangat mengalami kemajuan yang pesat dimana
masing-masing perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda. Dunia usaha terjadi
banyak persaingan yang ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang
lain. Sehingga pemimpin perusahaan masing-masing berusaha mempertahankan
kelangsungan perusahaannya. Salah satu cara dengan pengelolaan seoptimal
mungkin sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu persediaan
harus dikelola dengan baik.
Hal
yang dapat dipertimbangkan bahwa betapa pentingnya menjaga persediaan karena
modal yang tertanam pada persediaan sangatlah besar maka persediaan merupakan
aktiva lancar terbesar bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang.
Posisis persediaanpun sangat strategis dalam perusahaan tersebut
karena merupakan sumber pendapatan. Persediaan sangat rentang terhadap
pencurian dan kerusakan, perlu diadakan pengamanan untuk mencegah terjadinya
kerusakan dan pencurian tersebut. Pengendalian intern yang efektif bertujuan
menjaga kekayaan perusahaan serta pemberian informasi mengenai persediaan agar
lebih terpercaya.
Secara
umum perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang membeli
barang dari pihak lain kemudian di jual kembali pada pihak lain yang memerlukan
atau langsung di jual ke masyarakat umum, biasanya berupa retail atau grosir
dan distributor. Sedangkan barang yang siap di jual kembali inilah yang disebut
sebagai persediaan. Tanpa persediaan barang dagang perusahaan tidak dapat
melakukan kegiatan penjualan. Penjualanpun akan terpengaruhi pula atas
tersedianya barang dagang atau persediaan tersebut. Jika barang tidak tersedia
berupa bentuk, jenis, mutu serta jumlah yang di inginkan pelanggan, maka
penjualan pun akan ikut mengalamai penurunan begitu juga sebaliknya. Oleh
karena itu persediaan sangat perlu dijaga untuk kelangsungan kegiatan
perusahaan yang bersangkutan. Baik prosedur penerimaan, pengeluaran, dan
pencatatan.
Pimpinan
perusahaan wajib mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan baik posisi
keuangan maupun persediaan pada perusahaan yang dia pimpin. Hal ini untuk
mengetahui sehat tidaknya perusahaan tersebut dan apakah terhindar dari
penyelewengan wewenang yang mengarah pada asset perusahaan atau tidak. Langkah
yang dilakukan salah satunya membuat suatu system yang terintegrasi mulai dari
perencanaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasannya. Di dalam organisasi
perusahaan, system yang biasa digunakan adalah system akuntansi.
Sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasikan
sedemikian rupa untuk meyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. dalam sistem akuntansi,
pengendalian intern membantu mendeteksi dan mencegah berbagai pengaruh
lingkungan terhadap system. Seperti pemasukan data persediaan yang tidak benar,
kelalaian dalam pencatatan penerimaan barang, barang yang dikeluarkan tidak
sesuai dengan pesanan, dan semua kemungkinan lainnya yang dapat menyebabkan
catatan persediaan tidak sama dengan fisiknya. Salah satu jenis perusahaan yang
membutuhkan catatan persediaan adalah perusahaan dagang.
Perusahaan
dagang yang bergerak dalam bidang distribusi barang (distributor)
tentunya mempunyai persediaan barang dagang yang siap dijual, dan
jumlah persediaan ini juga tentunya sangat banyak, karena perusahaan
distributor berfungsi sebagai penyuplai kepada pihak pengecer .
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. XX”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang sebelumnya, diperoleh rumusan masalah dalam penelitian
yaitu apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang
dagang pada CV. XX sudah berjalan efektif?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk
mengetahui apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan
barang dagangan pada CV. XX sudah berjalan efektif?
D. MANFAAT PENELITIAN
Dalam
penelitian ini diharapkan dapat diambil beberapa manfaat antara lain sebagai
berikut:
1. Bagi Akademis
Dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuam khususnya wacana tentang system informasi
akuntansi persediaan barang dagangan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai
bahan pertimbangan manajemen dalam menetapkan keputusan yang berkaitan dengan
persediaan barang dagang serta sebagi referensi menetapkan kebijaksanaan dan
strategi yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan.
3. Bagi Peneliti
Hasil
penelitian ini dijadikan sebuah perbandingan antara teori-teori yang didapat
dari bangku kuliah dengan kondisi riil yang ada dalam dunia usaha sehingga
dapat menambah pengetahuan
E. HIPOTESIS
Berdasarkan
pada rumusan maslah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan
diajukan adalah diduga peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan
barang dagangan pada CV. XX belum berjalan efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Pengertian System
Definisi
system dalam buku yang berjudul Analisi dan Desain adalah
sebagai berikut : “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”(Hartono,2005:1)
Berdasarkan
definisi Jogiyanto (2005:2) menjelaskan bahwa : “sistem adalah kumpulan
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2. Ciri-ciri System
Untuk
membedakan system dan mengenal antara satu system dengan system lainnya, maka
dapat dilakukan dengan pendekatan karakteristiknya atau ciri-ciri yang melekat
pada suatu system tersebut.
Karakteristik
system menurut Susanto (2004:2) adalah dengan adanya tujuan system, batas
system, subsistem, hubungan sistem, lingkungan sistem, dan input, porses dan
output.
3. Jenis-jenis System
Menurut
Winarno (2006:5-6) selain dari karakteristik, system juga dapat digolongkan ke
dalam beberapa kelompok yaitu :
a. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya yang menerima
masukan dari luar dan menghasilkan keluaran juga untuk pihak luar. Sedangkan
sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya.
b. Sistem Manual dan Otomatis
Sistem
manual adalah sistem yang bekerja berdasarkan campur tangan orang, tanpa di
jalankan secara manual sistem tidak akan berjalan. Sedangkan sistem otomatis
adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak
memerlukan campur tangan manusia.
c. Sistem Alamiah dan Campur Tangan Manusia
Sistem
alamiah adalah sistem yang sudah disediakan oleh alam, sehingga manusia tidak
mampu berbuat banyak untuk mempengaruhi sistem tersebut. Sistem campur tangan
manusia adalah merupakan sistem yang dibuat oleh manusia.
d. Sistem Statis dan Dinamis
Sistem
statis adalah sistem yang relative tetap atau tidak berubah, sedangkan sistem
dinamis adalah yang selalu berubah menyesuaikan dengan lingkungannya.
4. Pengertian Informasi
Definisi
indormasi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansimenjelaskan
bahwa : “ Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki
kegunaan dan manfaat.” (Krismiaji,2005:15)
5. Karakteristik Informasi
Informasi
memiliki sifat-sifat tertentu yang menjadikan informasi tersebut lebih bernilai
dan berguna bagi pemakainya. Informasi tersebut menunjukkan ciri-ciri atau
karakteristik yang mempengaruhi kualitas dalam pengambilan keputusan.
Menurut
Winarno (2006:17), karakteristik yang baik dan akurat, tepat waktu, lengkap,
relevan, terpercaya, terverifikasi, mudah dipahami, dan mudah diperoleh.
Menurut
Rommey (2011:17), ada enam karakteristik yang membuat suatu informasi berguna
dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu : relevan, andal, lengkap,
tepat waktu, dapat dipahami, dan dapat diverifikasi.
Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik dari informasi harus
memeiliki ciri-ciri yaitu : dapat dipahami, relevan, tepat waktu,
akurat, keandalan, lengkap, dan dapat diperbandingkan sehingga para pengguna
informasi dapat memperoleh informasi yang jelas sesuai dengan yang diinginkan.
6. Pengertian Sistem Informasi
Definisi
sistem informasi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desainadalah
sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”(Hartono, 2005:11)
Sistem
informasi dalam organisasi yang kompleks, suatu pengaruh utama dari konsepsi
sistem telah mendorong integrasi yang berarti mengkombinasikan/menggabungkan
sub sistem-sub sistem yang tadinya terpisah-pisah. Integrasi telah
mengakibatkan pengolahan data menjadi lebih efisien dengan menghilangkan
duplikasi pencatatan, penyimpanan, pelaporan, dan aktivitas pengolahan lainnya
di dalam suatu organisasi.
7. Pengertian Akuntansi
Definisi
akuntansi dalam buku Teori Akuntansi (Sofyan Safri Harahap:2012):
Komite
istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
mendefinisikan sebagai berikut :
Akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu
dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan dan termasuk penafsiran hasil-hasilnya.
Definisi
lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini.
Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), akuntansi diartikan
sebagai berikut :
Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi
sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternative dalam
mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
Menurut
Kieso, et al. (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input
data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat
bagi pengguna internal maupun eksternal entitas. Sebagai sistem, akuntansi
terdiri atas input yaitu transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum
transaksi, dan output berupa laporan keuangan.
Berdasarkan
pengertian diatas, pengertian akuntansi terdiri dari empat hal penting, adalah
sebagai berikut:
a. Input (masukan) akuntansi adalah transaksi yaitu
peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Suatu transaksi dapat dicatat dan
dibukukan ketika ada bukti yang menyertainya.
b. Proses merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum
transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah
kejadian merupakan transaksi, penctatan transaksi, penggolongan transaksi, dan
pengikhtisaran transaksi menjadi laporan keuangan.
c. Output (keluaran) akuntansi adalah informasi keuangan
dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses
akuntansi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan Posisi Keuangan
(Neraca), Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
8. Pengerian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem
Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi formal. Sistem ini mengandung
semua karakteristik, sistem informasi akuntansi suatu perusahaan tertentu
mempunyai cakupan yang menyeluruh. Sistem ini meluas ke seluruh kegiatan
perusahaan dan menyediakan informasi bagi semua pengguna di perusahaan.
B. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen
sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004:82), yaitu terdiri dari
Hardware, Software, Brainware, Prosedur, Database, Jaringan Komunikasi
Menurut
Mardi (2011:6) dalam kegiatan Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari beberapa
unsure penting yaitu :
a. Pelaku (orang) yang bertindak sebagai operator sistem
atau orang yang mengendalikan dan melaksanakan beberapa fungsi.
b. Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang
dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang bisnis
perusahaan.
c. Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk
mengolah data perusahaan.
2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut
Susanto (2004:9) ada beberapa peranan sistem informasi akuntansi yang digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu:
a. Mendukung aktivitas dan proses pengambilan keputusan
perusahaan.
b. Membantu mengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung
jawab kepada pihak eksternal.
c. Mengumpulkan data dan memasukkan data transaksi ke
dalam sistem informasi akuntansi lalu mengelola data tersebut.
d. Memberi pemakai atau pengambil keputusan (manajemen)
informasi yang mereka perlukan.
e. Mengontrol semua proses yang terjadi dan menyimpan
data untuk tujuan di masa yang akan datang.
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut
Mardi (2011:4), ruang lingkup sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dari
manfaat/tujuan dari sistem informasi akuntansi. Ada tiga tujuan sistem
informasi akuntansi yaitu :
a. Guna memenuhi suatu kewajiban sesuai dengan otoritas
yang diberikan kepada seseorang dan juga keberadaan sistem informasi membantu
ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang
berharga bagi pengambilan keputusan manajemen.
c. Sistem informasi deperlukan untuk mendukung kelancaran
operasional perusahaan karena menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas
sehingga mereka dapat lebih produktif.
C. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA FUNGSI PERSEDIAAN
Sistem
informasi akuntansi persediaan barang dagang adalah sebuah sistem yang
memproses data transaksi dan kegiatan yang terdiri dari data persediaan barang
dagang yang ada pada gudang yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan
yang dikaitkan dengan pencatatan persediaan dan penilaiannya, baik itu dalam
proses penerimaan barang atau pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.
1. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi
yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah sebagai berikut
:
a. Panitia Perhitungan Fisik
b. Fungsi Akuntansi
c. Fungsi Gudang
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan
akuntansi yang digunakann dalam sistem akntansi persediaan dalam buku yang
berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
a. Kartu Gudang
b. Kartu Persediaan
c. Jurnal Umum
3. Prosedur Akuntansi Persediaan
a. Prosedur perhitungan fisik persediaan.
Seorang
auditor biasanyan menggunakan perhitungan acak sekedar untuk menguji. Tetapi
akuntan dalam perusahaan harus menggunakan full-count, hitung satu persatu
tanpa ada yang terlewatkan
b. Prosedur langkah-langkah persiapan
Langkah-langkah
pelaksanaan perhitungan fisik dibagi menjadi 3 fase yaitu:
1. Persiapan tahap I
2. Persiapan tahap II
3. Perhitungan fisik
D. STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN
1. Pengertian Persediaan
Persediaan
barang dagang adalah elemen yang sangat penting dalam penetuan harga pokok
penjualan pada perusahaan dagang eceran maupun perusahaan dagang partai besar.
2. Pengertian Sistem pengendalian Intern
Menurut
Susanto (2000:4), pengendalian intern adalah meliputi semua metode, kebijakan
dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan,
akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya.
3. Komponen Pengendalian Intern
Komponen
pokok sistem pengendalian intern adalah:
a. Lingkungan Pengendalian
b. Aktivitas Pengendalian
c. Penilaian Risiko
d. Informasi dan Komunikasi
e. pemantauan
4. Metode Persediaan
a. Sistem Periodik
Dalam
pencatatan sistem fisik, nilai persediaan barang akhir periode dketahui setelah
kuantitas barang yang tersedia dihitung secara fisik kemudian dikalikan dengan
harga satuan.
b. Sistem Perpetual
Dalam
sistem perpectual ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi,
jadi penilaian persediaan ini bukan mencari persediaan akhir.
5. Metode Penilaian Persediaan
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata (Evarage)
6. Pengendalian Internal Atas Persediaan
Dua
tujuan dari pengendalian internal persediaan adalah mengamankan persediaan dan
melaporkan secara tepat dalam laporan keuangan. Pengendalian internal ini
bersifat:
a. Pengendalian yang bersifat preventif yaitu dirancang
untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan pencatatan.
b. Pengendalian yang bersifat detektif yaitu itujukan
untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi.
E. KERANGKA PIKIR
Berikut
ini akan dikemukakan kerangka pikir yang dapat dilihat melalui gambar di bawah
ini :
CV.XX
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN
BARANG DAGANG
REKOMENDASI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan pada CV. XX berlokasi Kantor : Jl. XX , Gudang : Jl. XX. Lama
penelitian kurang lebih satu minggu yaitu 16 maret samapi 24 maret 2014.
B. JENIS DAN SUMBER DATA
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil
wawancara.
b. Data Kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang
dapat dihitung.
2. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
CV. Usaha Makmur Bersama.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar
perusahaan atau berbagai sumber yang berkaitan dengan permasalahan.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Penilaian Kepustakaan data sekunder yang menjadi
landasan teori guna mendukung data-data yang diperoleh selama penelitian. Data
berseumber dari buku dan referensi lainnya.
2. Penilaian Lapangan
Penilaian
ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan melaksanakan
penelitian langsung ke objek penelitian untuk memperoleh data melalui :
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
D. POPULASI DAN SAMPEL
Untuk
populasi yang digunakan sesuai dengan jumlah karyawan yang ada di CV. XX,
dimana jumlah karyawan yang ada sebanyak 50 orang dan sampel yang akan
digunakan dapat diketahui dengan menggunakan rumus penentuan jumlah sampel.
Menurut
Ridwan (2005:65), untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :
N
= sampel, N = populasi, d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
Misalnya,
jumlah populasi adalah 50, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki 5%, maka
jumlah sampel yang digunakan adalah :
N
= 50 / 50 (0,05)₂ + 1 = 44,4 dibulatkan 44. Jadi jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 44 orang
Karakteristik
responden meliputi karakteristik berdasarkan jenis kelamin, umur, lama kerja,
dan tingkat pendidikan. Adapun karakteristiknya dapat dilihat pada table di
bawah ini :
Table
1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis kelamin
Nilai
%
1
2
Pria
Wanita
21
23
48%
52%
JUMLAH
44
100
Frekuensi
mengenai jenis kelamin memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang
menjadi responden wanita sebesar 52%, sedangkan responden laki-laki sebesar
48%.
Table
2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No
|
Jenis kelamin
|
Nilai
|
%
|
1
2
|
Pria
Wanita
|
21
23
|
48%
52%
|
JUMLAH
|
44
|
100
|
No
|
Umur
|
Nilai
|
%
|
1
|
19 - 22 tahun
|
6
|
13,6
|
2
|
23 - 26 tahun
|
10
|
22,7
|
3
|
27 - 30 tahun
|
16
|
36,4
|
4
|
31 – 34 tahun
|
8
|
18,2
|
5
|
35 – 38 tahun
|
3
|
6,8
|
6
|
39 – 42 tahun
|
0
|
0
|
7
|
43 – 46 tahun
|
0
|
0
|
8
|
47 – 52 tahun
|
1
|
2,3
|
JUMLAH
|
44
|
100
|
Frekuensi
mengenai umur memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang menjadi
responden umur 27 – 30 tahun sebesar 36,4%, sedangkan responden umur 47 – 56
tahun sebesar 2,3%.
Table
3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No
|
Lama Kerja
|
Nilai
|
%
|
1
|
1 – 2 tahun
|
12
|
27, 3
|
2
|
3 – 4 tahun
|
16
|
36,3
|
3
|
5 – 6 tahun
|
10
|
22,7
|
4
|
7 – 8 tahun
|
5
|
11,4
|
5
|
9 – 10 tahun
|
1
|
2,3
|
JUMLAH
|
44
|
100
|
Frekuensi
mengenai lama kerja memperlihatkan bahwa sebagaian besar karyawan yang menjadi
responden lama kerja 3 – 4 tahun sebesar 36,3% sedangkan responden lama kerja 9
- 10 tahun sebesar 2,3%.
Table
4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No
|
Pendidikan
|
Nilai
|
%
|
1
|
S1
|
11
|
25
|
2
|
SMU
|
13
|
29,5
|
3
|
SMP
|
20
|
45,5
|
JUMLAH
|
44
|
100
|
Frekuensi
mengenai pendidikan memperlihatkan bahwa sebagaian besar karyawan yang menjadi
responden pendidikan SMU sebesar 29,5% sedangkan responden dengan pendidikan S1
sebesar 25%.
E. METODE ANALISIS
Untuk
menganalisis data yang diperoleh, metode yang akan digunakan dalam penulisan
ini adalah analisis deskripsi yaitu analisis yang membandingkan dengan jelas
mengenai objek penelitian sistem informasi yang diterapkan perusahaan dalam
pelaksanaan sistem informasi akuntansi.
Analsis
deskripsi kualitatif dipergunakan untuk mengevaluasi kesesuaian antara proses
pelaksanaan dengan hasil sistem informasi akuntansi, hasil dengan sistem yang
digunakan.
Menurut
Sugiono (2009:94) untuk memudahkan penelitian dan jawaban kuisioner yang
disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pertanyaan responden terhadap
implementasi kebijakan sistem informasi akuntansi persediaan maka dapat dibuat
kriteria skala likert sebagai berikut :
Table
5 : Skala Likert
Jawaban
|
Skala Nilai
|
Sangat Baik
|
5
|
Baik
|
4
|
Kurang Baik
|
3
|
Tidak Baik
|
2
|
Sangat Tidak Baik
|
1
|
Sumber
: Sugiono (2009:94)
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi proposal ini, maka peneliti
sajikan rencana uraian dari sistematika penulisan :
· BAB I Pendahuluan
Pendahuluan
penelitian sajikan pada bagian pertama di uraian latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
· BAB II Tinjauan Pustaka
Bab
kedua tinjauan pustaka berisikan konsep dasar sistem informasi akuntansi, SIA
pada fungsi persediaan, struktur pengendalian intern persediaan.
· BAB III
Bab
ketiga metode penelitian yang berisikan daerah dan waktu penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel.